Jumat, 29 Juli 2016

DISERANG RASA BOSAN

Di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia. (Ayub 23:9)

Setiap orang punya pengalaman pribadi saat bersekutu dengan Tuhan. Bagi saya, ada waktunya saya merasa Tuhan begitu dekat. Saya merasakan hadirat Tuhan begitu kuat. Saya merasakan keindahan yang luar biasa dalam hadiratNya. Demikian juga saat membaca firman Tuhan, ada saatnya Tuhan memberikan pengertian demi pengertian hingga begitu rupa. Ada hikmat dan pemahaman yang mengalir saat membaca firman Tuhan yang kemudian saya tulis dalam renungan-renungan Spirit. Itu membuat saya begitu bergairah untuk bersekutu dengan Tuhan dan firmanNya. Namun sejujurnya, ada kalanya saya tidak merasakan apa-apa. Saya tahu Tuhan  hadir dan dekat dengan saya, tapi saya tidak merasakan hadiratNya. Ada waktunya saya membaca firman Tuhan, tapi saya tidak mendapat pemahaman yang baru. Persis seperti Ayub yang tidak menemukan Tuhan (Ay.8-9).

Apakah Anda pernah mengalami seperti yang saya alami? Jika ya, ketahuilah bahwa ada kalanya Tuhan mengizinkan hal itu untuk menguji hati kita (Ay.10). Oswald Chambers, hamba Tuhan yang luar biasa, mengatakan, “Kebosanan adalah batu ujian terhadap karakter. Ada saat-saat dimana tidak ada cahaya dan getaran hati, yang ada hanyalah kegiatan sehari-hari dan tugas yang biasa. Rutinitas merupakan cara Allah untuk menempatkan kita di saat-saat perenungan. Jangan berharap Allah akan selalu memberikan saat-saat yang menggetarkan hati, tetapi belajarlah hidup dalam wilayah kebosanan dengan kekuatan dari Allah.”


Ada kalanya kita diserang dengan kebosanan saat ibadah kita terasa hanya sebuah rutinitas, doa yang sepertinya biasa-biasa, bahkan membaca firman Tuhan yang begitu-begitu saja. Justru di saat kita berada dalam wilayah kebosanan itu, tetapkan diri Anda untuk melakukan disiplin rohani seperti yang biasa Anda lakukan (Ay.11). Jangan sedikitpun kendor. Percayalah bahwa tak selamanya kita berada dalam kondisi rohani seperti itu. Ada waktunya Tuhan akan menyatakan diri-Nya secara pribadi kepada kita, jadi tetaplah melakukan disiplin rohani walau kita diserang rasa bosan!. RHS