Di
utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat
Dia. (Ayub 23:9)
Setiap
orang punya pengalaman pribadi saat bersekutu dengan Tuhan. Bagi saya, ada
waktunya saya merasa Tuhan begitu dekat. Saya merasakan hadirat Tuhan begitu
kuat. Saya merasakan keindahan yang luar biasa dalam hadiratNya. Demikian juga
saat membaca firman Tuhan, ada saatnya Tuhan memberikan pengertian demi
pengertian hingga begitu rupa. Ada hikmat dan pemahaman yang mengalir saat
membaca firman Tuhan yang kemudian saya tulis dalam renungan-renungan Spirit.
Itu membuat saya begitu bergairah untuk bersekutu dengan Tuhan dan firmanNya.
Namun sejujurnya, ada kalanya saya tidak merasakan apa-apa. Saya tahu
Tuhan hadir dan dekat dengan saya, tapi
saya tidak merasakan hadiratNya. Ada waktunya saya membaca firman Tuhan, tapi
saya tidak mendapat pemahaman yang baru. Persis seperti Ayub yang tidak
menemukan Tuhan (Ay.8-9).
Apakah
Anda pernah mengalami seperti yang saya alami? Jika ya, ketahuilah bahwa ada
kalanya Tuhan mengizinkan hal itu untuk menguji hati kita (Ay.10). Oswald
Chambers, hamba Tuhan yang luar biasa, mengatakan, “Kebosanan adalah batu ujian
terhadap karakter. Ada saat-saat dimana tidak ada cahaya dan getaran hati, yang
ada hanyalah kegiatan sehari-hari dan tugas yang biasa. Rutinitas merupakan
cara Allah untuk menempatkan kita di saat-saat perenungan. Jangan berharap
Allah akan selalu memberikan saat-saat yang menggetarkan hati, tetapi
belajarlah hidup dalam wilayah kebosanan dengan kekuatan dari Allah.”
Ada
kalanya kita diserang dengan kebosanan saat ibadah kita terasa hanya sebuah
rutinitas, doa yang sepertinya biasa-biasa, bahkan membaca firman Tuhan yang
begitu-begitu saja. Justru di saat kita berada dalam wilayah kebosanan itu,
tetapkan diri Anda untuk melakukan disiplin rohani seperti yang biasa Anda
lakukan (Ay.11). Jangan sedikitpun kendor. Percayalah bahwa tak selamanya kita
berada dalam kondisi rohani seperti itu. Ada waktunya Tuhan akan menyatakan
diri-Nya secara pribadi kepada kita, jadi tetaplah melakukan disiplin rohani
walau kita diserang rasa bosan!. RHS